Powered By Blogger

Jumat, 25 September 2009

Aku gurat Namamu Di Kampung China



Lama sudah kehilanganmu,sudah terlalu lelah mencari jejakmu,di saat hati lelah mencengkram nafasku dan ku terlelap kemudian ku terbangun lagi,sebelum matahari terbit ku gambar di setiap dinding hati tentang dirimu, sahabat kecilku yang hilang......
Terlalu banyak kabar yang igin ku sampaikan untukmu,tentang......hujan itu...tentang payungku itu...tentang kabar buruku...tentang kue kesukaanmu..dan tentang semua yang terjadi disini...di tanah ini..
Disudut kota ujung jalan itu,menjadi saksi bila ku benar benar merindukanmu,kedukaan sudah terlalu lama terbenam dipelupuk jiwa..ujung jalan yang sepi itu juga menjadi saksi betapa tersiksa dan sepinya hati tanpa kehadiranmu ..sahabat kecilku,.
seperti debu yang terbawa terbang ke angkasa engkau menghilang begitu saja,tanpa kabar dan berita.kepergianmu membangunkanku dari mimpi buruku bahwa ku tak akan melihatmu lagi dan tak akan mendengar kabarmu lagi,engkau menghilang seperti di telan malam yang panjang dan ku tak pernah tahu lagi kabar tentang kedukaanmu atau kebahagianmu lagi.
Sahabat kecilku..dengan harapan yang kabur,terakhir ku gurat namamu di atas tanah samping jembatan pinggir danau di kampung china,dengan sedikit do'a semoga ku menemukanmu di kota ini.patung dinosaurus yang melihat kearahku seperti menertawaiku bahwa aku tidak akan menemukanmu lagi...perahu naga yang lewat di depanku hanya menjulurkan lidahnya meyakinkanku bahwa kau memang tidak ada disini,kau memang tak pernah ada ...dan otaku berpikir mungkin kau sudah tidak adalagi di bumi ini...??kau memang sudah hilang..?yaa..hilang untuk selama-lamanya..
Kemudian ku tancapkan sebatang ranting pohon di guratan namamu yang tertulis di tanah itu..dan ku yakinkan pada diriku..pada hatiku...pada hidupku bahwa kau memang sudah hilang untuk selama-lamanya..seiring redup senja ku tinggalkan kampung china dan ku pergi dari kota itu.
Bertahun-tahun kujalani hidup dengan tak lagi berharap menemukanmu,ku jalani hidup seadanya,ku pegangi hati untuk terus berada di jalan yang benar,menggapai cita-citaku untuk sepenggal pengalaman,meraih hidup tanpa sahabat kecilku yang hilang..hingga akhirnya kini,kau tiba-tiba muncul di dunia bayangan maya,tajamnya bayangan sorot matamu membangunkan tidurku dan menikam jiwaku yang lama tak lagi berharap menemukanmu,kau tampar bangkitkan aku untuk berdiri ..
Sahabat kecilku...kau tak lagi seperti dulu..
engkau seperti malaikat penyambung nyawaku...
engkau seperti malaikat yang mempesonakan jiwaku.
engkau sudah berubah dan tak bisa lagi ku raih...
sepertinya kau bukan sahabatku lagi..kau sudah berbahagia bersama jelmaan penciptaan yang lain....
Sahabat pujaan hatiku...bahagia rasanya bila engkau bahagia dan berduka rasanya bila kau berduka...
Sujud dan do'a kepada sang maha pencipta,ku rangkai terus di pelupuk jiwa demi untuk sebuah kebahagiaanmu..
terimakasih atas semuanya ..sahabatkecilku..



4 komentar:

  1. Salam kenal..zeny dari negeri brunei...ceritamu itu indah sekali..kita terharu dengan hilangnya sahabat kecilmu itu..

    BalasHapus
  2. Garis tengah..eh garis tepi..?gw nanya..cerita itu karanganmu ato pengalamanmu?..tampaknya cerita ini original..cara sajinya okey juga lah..

    BalasHapus
  3. garis tepi....???bagusss

    BalasHapus
  4. sangat..sangat...menyakitkan...

    BalasHapus